Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]



huffingtongpost.comPara siswa TK Yaolan di Zhengzhou, China, mengikuti pendidikan seks dengan alat peraga boneka.

ZHENGZHOU, KOMPAS.com
 - Sebuah sekolah taman kanak-kanak di Zhengzhou, ibukota provinsi Henan, China, mengajarkan pendidikan seks dengan boneka sebagai alat peraga.
TK Yaolan menyiapkan empat boneka, yang terdiri dari boneka ibu, ayah, dan dua anak lelaki dan perempuan. Dengan boneka itu, para guru mengajarkan pendidikan seks. Termasuk tentang alat kelamin lelaki dan perempuan, fungsi reproduksi, dan asal bayi.
Namun pelajaran ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orangtua. "Saya khawatir pelajaran ini berdampak buruk bagi anak-anak karena mereka mendapat pengetahuan seks sedini itu," kata salah satu orang tua seperti dikutip Shanghai Daily.
China merupakan salah satu negera dengan tingkat aborsi tertinggi di dunia. Seperti banyak negara lain, China juga "bingung" mencari cara mengajarkan pendidikan seks yang efektif kepada anak-anak di sekolah.
AP melaporkan, penelitian yang dilakukan pada tahun 2009, menemukan bahwa dua pertiga orang dewasa dan kaum muda China memiliki "pengetahuan sangat terbatas tentang kesehatan reproduksi". Meskipun demikian, mereka terbuka dengan hubungan seks di luar nikah.
Sementara itu menurut China Daily, setiap tahun dua pertiga kasus aborsi dilakukan oleh perempuan berusia 20 - 29 tahun, yang sebagian besar belum menikah.
Agustus lalu, pemerintah China mengumumkan satu program eksperimental tentang pendidikan seks. Program ini baru dilakukan di 18 sekolah di Beijing.
Dalam program yang dimulai pada tahun ajaran baru ini, siswa berusia mulai 6 tahun mendapat pelajaran dari "Growing Steps", sebuah buku yang menampilkan gambaran serta pemaparan tentang seks
.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]