SHUTTERSTOCKIlustrasi
LONDON, KOMPAS.com — Perdagangan berjangka emas jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga sesi seiring dengan para pelaku pasar yang melakukan aksi jual logam mulia tersebut. Hal itu dilakukan untuk menutupi kerugian saham yang jatuh karena khawatir eskalasi krisis utang Eropa.
Secara global, saham anjlok akibat spekulasi dari persiapan Kanselir Angela Merkel terhadap gagal bayarnya Yunani sehingga meninggalkan sebuah ruang bagi saham global untuk berada dalam kondisi pasar yang buruk.
Berbeda dengan kondisi emas, dollar AS justru menguat ke level tertinggi dalam enam bulan terhadap enam mata uang utama. Padahal, di bulan September ini emas sempat menyentuh harga 1.923,70 pertroy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada 6 September 2011. Dan sekarang emas mencetak harga rekor dalam Euro dan franc Swiss.
”Para pencari keuntungan akan menajamkan ’pisaunya’ sekarang dan akan membawa ’mati’ harga emas jika dengan itu mereka merasa akan memperoleh likuiditas,” ujar Dennis Gartman, ekonom dan editor The Suffolk, Virginia-based Gartman Letter, dalam laporan hariannya.
”Sejumlah investor akan beragumentasi bahwa emas akan membuktikan nilainya dan akan mempertahankan nilainya sekalipun harga saham anjlok, di jangka panjang mereka mungkin benar,” tambah dia.
Untuk diketahui, harga emas berjangka untuk pengantaran Desember anjlok 46,20 dollar AS atau 2,5 persen menjadi 1.813,30 dalam perdagangan Comex, di New York, pukul 1:30 waktu setempat, Selasa (13/9/2011).
Emas telah berada dalam kondisi pasar yang terus menanjak selama 11 tahun. Sebuah kemenangan tertinggi sejak 1920 di London, seiring dengan diversifikasi para investor selain ekuitas dan mata uang. Pertumbuhan harga emas telah mencapai 28 persen pada tahun ini, mengalahkan saham global ataupun komoditas
.
No comments:
Post a Comment